Polda
Wadan Korps Brimob Polri, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso, didampingi Karorenmin Korps Brimob Polri, Brigjen Rudy Harianto dan Dansat Brimob Polda Kaltim, Kombes Pol Andy Rifai bersama sporter bola se Kota Balikpapan menggelar doa bersama di Masjid As Salam Brimob, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Balikpapan, Senin (10/10/2022) malam.

Satbrimob Polda Kaltim dan Suporter Bola se Balikpapan Gelar Doa Bersama

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Satbrimob Polda Kaltim bersama komunitas suporter sepak bola se Kota Balikpapan menggelar doa bersama untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kegiatan doa bersama ini dipimpin langsung Wadan Korps Brimob Polri, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso, didampingi Karorenmin Korps Brimob Polri, Brigjen Rudy Harianto dan Dansat Brimob Polda Kaltim, Kombes Pol Andy Rifai. Doa bersama ini dilaksanakan di Masjid As Salam Brimob, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Balikpapan, Senin (10/10/2022) malam.

Sebelum melaksanakan doa bersama ini, dilaksanakan salat isya berjamaah dan dilanjutkan dengan membaca surat yasin serta diisi dengan tausyiah.

Wadan Korps Brimob Polri, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan, tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang, ini sebagai momentum bersatunya seluruh suporter di Indonesia. Harapannya keluarga korban yang ditinggalkan dapat diberi kesabaran yang mendalam.

“Cukup sampai disitu saja tragedi naas yang memakan korban hingga ratusan jiwa. Kita juga berduka atas meninggalnya korban di Stadion Kanjuruhan,” ujarnya.

Setyo Boedi menambahkan, pasca-kejadian tersebut pemerintah dan Polri terus berkordinasi dan mengintrospeksi diri. Agar hal serupa tidak kembali terulang.

“Kita ‘kan juga sudah mendapat arahan dari FIFA. Sampai saat ini kami dan pemerintah terus berbenah,” tegasnya.

Sementara itu salah satu suporter Balistik yang hadir, Rusmadianto mengaku sangat mengapresiasi langkah Brimob Polda Kaltim yang menggelar doa bersama.

“Kita senang ya dengan adanya kegiatan seperti ini. Positifnya, kita dari berbagai kalangan suporter disini bisa bersama-sama berkumpul sambil memanjatkan doa bagi saudara-saudara Aremania, baik yang masih dirawat di rumah sakit dan juga yang telah meninggal,” ungkapnya.

Rusmadianto juga mengharapkan, tragedi Kanjuruhan adalah peristiwa naas yang terakhir terjadi di dunia persepakbolaan, tidak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia.

“Kalau bisa cukup yang di sana (Kanjuruhan) aja kejadian seperti itu. Tidak terulang kembali di manapun,” sambung Rahmatullah, salah satu suporter Madura United.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLANL-MEI
hosting terpercaya