Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menyatakan selama pandemi COVID-19 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Balikpapan mengalami penurunan. Berdasarkan data jumlah kasus sampai dengan minggu ke 42 hanya sebanyak 378 kasus saja, sedangkan angka kematian karena DBD di minggu ke 42 mencapai 2 orang.

Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, untuk kasus DBD di Kota Balikpapan mengalami penurunan signifikan. Dibandingkan tahun 2020 lalu, kasus DBD sebanyak 1.198 kasus dengan kematian DBD tahun 2020 sebanyak 6 orang.

“Untuk jumlah kasus DBD tahun 2019 sebanyak 2.841 kasus dengan jumlah kematian DBD tahun 2019 sebanyak 12 orang,” ujarnya, Jumat (5/11/2021).
Langkah langkah yang dilakukan DKK, katanya, guna mengantisipasi peningkatan kasus DBD adalah dengan melakukan pendataan kasus DBD di Rumah Sakit, pelaksanaan fogging pada kasus dengan hasil PE positif, terus melakukan komunikasi , informasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Kami juga terus mengaktifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), mengaktifkan kader jumantik di setiap kelurahan, implementasikan inovasi kelambu air, koordinasi dengan lintas sector dan program serta memberikan surat edaran SKD -DBD penguna kelambu air,” ujar Dio sapaan akrabnya.

Saat disinggung, penyebab menurunnya DBD di kota Balikpapan selama pandemi Covid 19, Dio dengan nada bercanda mengaku, kemungkinan , DBD turun dikarenakan tau diri dan tidak ingin membuat susah di saat pandemi Covid 19 ini.

“Sesama virus kemungkinan tau diri, kemungkinan DBD kasian sama warga kita yang sudah menghadapi pandemi Covid 19,” ujarnya.

Dio meminta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai bahaya ancaman penyebaran kasus demam berdarah di tengah pandemi COVID-19.

“Kami mengimbau kepada warga masyarakat agar dapat membantu dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal, agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply