“Perhatiian..perhatian.. penumpang atas nama H. Asnan Latif diharap menuju customer service chek-in, ”

Suara panggilan itu menggema di ruang tunggu penumpang di Bandara Kalimaru,Kabupaten Berau, Rabu sekitar pukul  10.40 wita (28/2).

“Hebat juga Kabid Kita, bisa jadi orang terkenal, ” kata Dwi tertawa lebar.

Haji Asnan, yang sebelumnya bernafas lega akibat kelelahan ‘menyeret’ koper dan kardus di bandara terlihat kebingungan setengah bertanya.

” Ada apalagi ini, ‘” katanya setengah ketakutan. Hatinya berkecamuk. Pikirannya kacau.

Wajar saja jika Haji Asnan merasa kesal, pasalnya dia baru saja selesai satu urusan dengan petugas chek-in bandara soal kelebihan bagasi. Ini muncul masalah baru.
Kata petugas Chek In, satu penumpang maksimal beban bagasinya 10 Kg, sementara barang yang dia bawa beratnya 17 Kg.

Awalnya Haji Asnan tak percaya, tapi angka di layar monitor penimbang barang memaksanya dia harus percaya. Kelebihan beban bagasi memang..!!

Akhirnya, kelebihan bagasi dibebankan kepada Dwi, stafnya yang sama sama ikut Rakor Kominfo Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Timur di Kabupaten Berau.

Urusan bagasi selesai. Haji Asnan gembira. “Ayo naik ke atas, ‘ Katanya. Namun baru, beberapa melangkah pria berkumis ini dihentikan suara panggilan agar dia turun mendatangi counter chek-in lagi.

Dengan langkah gontai dan sempoyongan, Haji Asnan memenuhi panggilan petugas di counter chek-in.

Setelah tiba di counter chek-in, petugas menjelaskan ada power bank di dalam koper yang dibagasikan. Menurut petugas, itu dilarang. Akhirnya powerbank dikeluarkan dalam koper.

“Alhamdulillah, cuma powerbank, takutnya narkoba, ” Kata Asnan.

 

Sekitar Pukul 11.55 Wita, Haji Asnan bersama rombongan terbang menuju Balikpapan. (Gk)

 

 

Share.
Leave A Reply