Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Aksi unjukrasa yang dilaksanakan ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Bergerak yang mempertanyakan pemberian CSR dalam bentuk beasiswa sebesar Rp200 Miliar oleh PT. Bayan Resources ke Perguruan Tinggi di pulau Jawa berlangsung ricuh.

Pengunjukrasa sempat saling dorong dengan aparat kepolisian dan seorang mahasiswa mengaku mendapat pukulan dan tendangan dalam kericuhan tersebut, saat aksi di Kantor Perwakilan PT. Bayan Resources di Balikpapan.

“Kami menyesalkan tindakan represif yang dilakukan kepolisian dalam mengamankan aksi unjukrasa, dimana ada teman kami yang sempat dipukul dan ditendang. Meski demikian, aksi bisa dikendalikan dan berjalan aman,” ujar Koordinator Lapangan, Zukifli yang merupakan perwakilan dari HMI Balikpapan, Rabu (18/5/2022).

Zulkifli mengatakan, dalam aksi ini pihaknya hanya ingin mempertanyakan tentang pemberian CSR dalam bentuk beasiswa kepada universitas di pulau Jawa oleh PT. Bayan Resources sebesar Rp200 Miliar masing-masing Rp50 Miliar untuk ITB, Rp100 Miliar untuk UI dan Rp50 Miliar untuk UGM.

“Kami akan mengawal terus bagaimana proses alokasi anggaran bantuan sesuai PP Nomor 40 Tahun 2012 terkait tanggungjawab lingkungan dan sosial, untuk itu kami mendesak PT Bayan secara merata sentuhan kontribusi bagi Pendidikan dan sosial khususnya bagi masyarakat Kaltim,” tegasnya.

Dan hasil mediasi tadi, katanya, dengan manajemen gunung bayan akan dilaksanakan diskusi oleh pansus DPRD Kaltim bersama mahasiswa dan PT Bayan nantinya untuk membahas lebih lanjut bagaimana skema pemberian bantuan terhadap Pendidikan, sosial dan perekonomian.

Sementara itu, dalam aksi ini sejumlah ormas kedaerhan mendukung aksi mahasiswa ini salah satunya adalah Gerakan Putera Asli Kalimantan (Gepak) Kuning.

Ketua Umum Gepak Kuning, Suriansyah mengatakan, PT. Bayan Resources telah beroperasi selama 26 tahun di Kaltim, maka sudah seharusnya memberikan dana CSR-nya di Kaltim.

“Mereka (bayan, red) kan bekerja di Kaltim, maka sudah seharusnya memberikan bantuan CSR dengan jumlah porsi yang besar di Kaltim, bukan keluar Kaltim,” ujarnya.

Dikatakannya, ada 76 Univesitas di Kaltim dan ribuan mahasiswa yang memerlukan bantuan Pendidikan, seharusnya mereka inilah yang mendapatkan bantuan dari hasil bumi di Kaltim yang eksploitasi PT. Bayan Resources.

“Bantuan ini sangat penting untuk meningkatkan SDM Kaltim, apalagi Kaltim telah menjadi IKN dan tentunya harus memiliki SDM yang andal sehingga mampu bersaing dengan SDM dari luar nantinya,” tegasnya.

Humas PT. Bayan Resources, Syahbudin mengatakan, apa yang disampaikan mahasiswa pengunjukrasa akan menjadi koreksi bagi perusahaannya dalam pemberian bantuan CSR.

“Kami akan segera melaksanakan tuntutan aksi dengan menggelar diskusi yang juga akan melibatkan pansus DPRD Prov Kaltim,” ujarnya.

Diakuinya, pemberian bantuan CSR Pendidikan sudah dilakukan sesuai ketentuan pemerintah dimana yang diutamakan adalah warga sekitar lokasi tambang yakni Desa Tabang dan Kembang Janggut, Kukar, Kaltim.

“Dari desa sekitar tambang kita sudah berikan beasiswa kepada sebanyak 74 mahasiswa yang berkuliah di Unmul, Untag dan Widayagama serta kampus lainnya,” ungkapnya.

Saat ini PT. Bayan Resources tengah membuat tempat penampungan air bersih bagi warga sekitar tambang dan membuat jalan sepanjang 100 kilometer dari Kutai Kerta Negara ke Kutai Barat untuk digunakan perusahaan dan warga.

Share.
Leave A Reply