Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman Balikpapan menyatakan telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap kemungkinan ditemukannya kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal tengah meningkat tajam di sejumlah daerah di Indonesia.

Meskipun rumah sakit pemerintah ini, saat ini tengah disibukkan dengan penanganan pasien anak yang mayoritas terkena demam berdarah atau DBD, dan juga pasien Covid-19.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Beriman Kota Balikpapan Warsito mengatakan, saat ini ada sebanyak 24 ruangan khusus untuk pasien anak di RSUD Beriman yang kondisinya terisi penuh dengan pasien yang harus mendapatkan perawatan.

“Sudah penuh. Sebagian besar keluhan pasien anak penyakit demam berdarah,” ujarnya, Kamis (27/10/2022).

Ruangan khusus pasien Covid-19 juga demikian. Ada delapan tempat tidur yang disiapkan pasca melandainya kasus. Namun, dalam beberapa hari terakhir, pasien Covid-19 dengan gejala berat meningkat. Akibatnya, seluruh tempat tidur terisi.

“Setelah kasus Covid-19 itu menurun, kami kurangi ruangan dan tempat tidurnya. Tersisa delapan tempat tidur. Kondisinya penuh, karena kasus meningkat satu minggu terakhir,” paparnya.

Kondisi ini tentu dikhawatirkan oleh pihak rumah sakit jika ditemukan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal. Namun, diharapkan tidak sampai ada kasus tersebut di Kota Balikpapan.

“Mudahan enggak ada lah,” harapnya.

Rumah sakit, lanjut Warsito, tidak bisa menambah ruangan perawatan atau pun tenaga kesehatan untuk mengantisipasi kasus gagal ginjal akut pada anak. Sebab, tak punya anggaran untuk itu.

“Kecuali statusnya kejadian luar biasa. Ada kucuran dana dari pemkot atau pusat. Dana tak terduga. Itu baru bisa menambah ruangan dan tenaga kesehatan,” paparnya.

Kasus gagal ginjal akut banyak menyerang anak-anak berusia 6 bulan sampai 18 tahun. Adanya kenaikan ini terjadi dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, dimana 18 Oktober 2022, sebanyak 189 kasus telah dilaporkan dan paling banyak didominasi oleh anak berusia 1 – 5 tahun.

Melihat adanya peningkatan kasus gagal ginjal akut tersebut, Kementerian Kesehatan bertindak cepat untuk menginformasikan kepada seluruh orang tua untuk tetap waspada dan tidak panik, terutama ketika anak mengalami gejala yang mengarah pada penyakit ginjal akut, seperti:

1. Diare
2. Muntah
3. Demam selama 3 – 5 hari
4. Batuk & Pilek
5. Jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali

Share.
Leave A Reply