Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan dalam waktu dekat kawasan inti Ibu Kota Negara (IKN) akan ditanam dengan tanaman flasma nuftah yang merupakan tanaman endmik khas nusantara. Ini sebagai salah satu upaya untuk melakukan reboisasi kawasan IKN yang sebelumnya digunakan sebagai kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).

“Jadi kawasan inti IKN nantiny akan ditanam tanaman flasma nuftah, tanaman asli dari daerah dari Kalimantan timur, termasuk tanaman dari seluruh Nusantara,” ujar Gubernur Kaltim, Isran Noor, Kamis (24/2/2022).

Isran menambahkan, saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyiapkan lahan seluas 100 hektar lahan untuk kegiatan pembenihan.

“Sekarang sudah, dilakukan KLHK,” ujarnya.

Dikatakannya, kawasan IKN sendiri merupakan milik pemerintah yang selama ini digunakan perusahaan sebagai kawasan Hutan Tanaman Industri dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU) dimana di dalam klausul kesepakatannya bisa diambil kembali untuk kepentingan pemerintah.

“Ketika pemerintah atau negara akan menggunakannya maka bisa diambil, pemiliknya tidak ada masalah kok Sukamto Tanoto, monggo saja, tidak ada masalah,” jelasnya.

Ditambahkannya, kawasan yang saat ini digunakan sebagai HTI tersebut hampir semaunya akan dilepaskan karena masuk dalam kawasan IKN.

“luasannya hampir sekitar 125 ribu hektar,” tegasnya.

Sedangkan saat ini, katanya, aktifitas perusahaan HTI tersebut adalah melakukan pemanenan tanaman yang sudah mereka tanam. Namun kesepakatan selanjutnya, perusahaan tersebut tidak boleh melakukan penanaman kembali karena lahannya akan digunakan sebagai kawasan IKN.

“Jadi kawasan inti tidak boleh mereka tanam, karena akan ditanam tanaman plasma nuftah,” ucapnya.

Sementara itu, Isran juga mamastikan kawasan IKN tidak masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahuna) Bukit Soeharto, Bahkan Tahura akan tetap dalam kondisi lestari karena menjadi bagian dari Hutan Lindung Sungai Wain.

“Tahura nggak bisa berubah, tetap itu. Kan itu nyambung dengan Hutan Lindung Sungai Wain,” ujarnya.

Isran menjelaskan, Tahura Bukit Soeharto merupakan lokasi yang dimiliki oleh Kaltim untuk melestarikan hewan endemik khas Kaltim, sehingga tidak boleh ada perubahan, apalagi pembebasan lahan.

“Ada teman kita di sana, bekantan, orangutan, beruang, buaya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Isran menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim akan menjadikan Tahura Bukit Soeharto sebagai lokasi pembinaan satwa.

“Di situ (Tahura Bukit Soeharto) nanti kita akan lakukan pembinaan daripada satwa, tidak boleh diganggu. Bolehnya dibenahi kalau untuk Jambore Pramuka itu,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply