PASER, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kabupaten Paser menggelar pertemuan dengan para wartawan media cetak, elektronik dan media online, di sebuah rumah makan pada Jumat (06/03/2020) malam. Pertemuan ini membahas tentang penyakit corona yang saat ini tengah hangat dibicarakan, juga terkait isu adanya seorang pasien di Paser yang terjangkit penyakit tersebut.

Pertemuan ini dihadiri Sekretaris Daerah Katsul Wijaya, Plt Asisten Kesra Hulaimi, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik Persandian (DKISP) Akhmad Zulfian, Kepala Dinkes Amir Faisol dan Plt Dirut RSUD Panglima Sebaya dr.Ida Bagus Ngurah Eka Wesnawa.

Sekda Paser Katsul Wijaya menyampaikan pentingnya bagi wartawan yang meliput isu corona ini untuk memperhatikan kode etik jurnalistik.

“Sebagaimana dalam edaran Dewan Pers, wartawan yang meliput isu corona ini harus memerhatikan kode etik jurnalistik,” kata Katsul.

Selain sebagai penyampai informasi, kata Katsul, wartawan memiliki fungsi kontrol sosial juga fungsi edukasi.

Dalam kasus corona ini Katsul berharap wartawan agar dapat mengedepankan kepentingan publik yang lebih besar, guna menjaga ketertiban masyarakat , yakni dengan tidak memberitakannya secara berlebihan.

“Sehingga jangan sampai berita tentang corona ini menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat,” jelasnya.

Katsul berpesan kepada wartawan yang meliput isu corona ini untuk tetap menjaga kesehatan. Terkait isu yang beredar di media sosial tentang pasien di Paser yang terjangkit corona, Katsul menilai isu itu perlu diklarifikasi kebenarannya.

Menanggapi hal itu Plt Dirut RSUD Panglima Sebaya dr.Ida Bagus Ngurah Eka Wesnawa mengatakan hingga saat ini belum ada pasien yang terjangkit virus corona di Kabupaten Paser.

Ia mengklarifikasi bahwa pasien yang diisukan di media sosial terjangkit corona itu tidaklah benar. Faktanya adalah pasien tersebut menderita demam tinggi, batuk-batuk, dengan suhu badan diatas 38 celcius. Namun yang bersangkutan dalam pengawasan medis karena baru saja pulang dari umroh.

“Pasien tersebut berusia 65 tahun, masuk ke RSUD tanggal 2 Maret 2020 pukul delapan malam, masuk dalam keadaan demam tinggi, batuk-batuk dan daya tahan tubuhnya menurun. Ia dalam pengawasan karena baru saja pergi umroh,” jelasnya.

Pasien tersebut kata Eka saat ini dalam pengawasan ketat RSUD Panglima Sebaya. Ia dirawat di ruang isolasi dan diawasi tim medis.

Lanjut Eka sejak dirawat, pasien tersebut kondisinya mulai membaik. Suhu tubuhnya saat ini sudah di angka 36 celcius.

Tim medis yang menanganinya terdiri dari 28 orang diantaranya dokter spesialis paru-paru dan dokter penyakit dalam, dibantu para perawat yang expert atau ahli, yang tahu bagaimana menangani penyakit menular.

Sementara Kepala Dinkes Paser Amir Faisol meminta masyarakat untuk selalu hidup bersih, senantiasa mencuci tangan dan hindari sebisa mungkin kontak fisik dengan orang dan menjaga kesehatan serta daya tahan tubuh.

“Yang terpenting selalu menjaga kebersihan diri, selalu mencuci tangan dan menjaga daya tahan tubuh,” ujarnya.

Masyarakat kata ia saat ini tidak perlu panik dengan adanya penyakit corona, jika selalu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuhnya.

Sementara Kepala DKISP Paser Akhmad Zulfian berharap pertemuan dengan wartawan ini dapat jadi ajang silaturahmi yang tidak putus. Karena bagaimana pun wartawan adalah mitra pemerintah yang membantu masyarakat dalam mengedukasi kebijakan-kebijakan pemerintah. (Adv / MC Kominfo Paser)

Share.
Leave A Reply