Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Program Vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan saat ini telah mencapai 70 persen. Dimana pemberian vaksin ini mayoritas diberikan kepada anak-anak SD kelas 3 sampai 6.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty menyatakan, sampai saat ini distribusi vaksin DBD sudah hampir mencapai target 9.800 dosis. Setelah dosis pertama, dosis kedua vaksinasi DBD akan diberikan di 3 bulan kemudian.

“Ini satu paket dari Pempriv Kalimantan Timur, tinggal menunggu tiga bulan lagi untuk pemberian dosis kedua,” ujarnya, Sabtu (3/2/2024).

Dio sapaak akrabnya mengakui, saat ini ada permintaan dari sejumlah orang tua di luar Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Tengah untuk juga dapat diberikan vaksin tersebut. Namun demikian, Pemkot melalui DKK masih belum menyusun rencana untuk menganggarkan untuk penyediaan dan pemberian vaksinasi DBD tersebut untuk selanjutnya.

“Jadi ini, kita lihat dulu hasilnya. Kalau hasilnya bagus, kita akan mengikuti,” jelasnya.

Kota Balikpapan sendiri, lanjutnya, menjadi salah satu kota yang pertama terpilih untuk dalam program pemberian vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Dimana program pengadaan Vaksinisasi DBD ini bersifat gratis dan merupakan inisiasi dari pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang memilih Kota Balikpapan berdasarkan SK Gubernur sebagai daerah pilot project penerapan vaksin DBD.

“Jadi di Balikpapan pengadaan vaksinnya dari APBD Provinsi. Kita mendapat droping dan ditetapkan berdasarkan SK Gubernur sebagai daerah pilot project penerapan vaksin DBD,” paparnya.

Karena pemberian vaksin ini untuk yang pertama kali di Indonesia, maka katanya, vaksin yang diberikan ini secara gratis oleh pemerintah.

Untuk tahap pertama ini, lanjutnya, Kota Balikpapan menerima sebanyak 9.800 dosis Vaksinisasi DBD secara bertahap yang dimulai sejak Juli 2023.

“Untuk pembicaraan analisis kajian-kajiannya sampai di launching oleh Bapak Pj Gubernur pada tanggal 12 November kemarin,” jelasnya.

Diakuinya, pemberian sebanyak 9.800 dosis, masih belum mencukupi cukup untuk seluruh masyarakat yang ada di Balikpapan. Untuk DKK Balikpapan akan mengkaji ulang agar penerapan vaksin DBD tersebut bisa tepat sasaran.

“Kita melihat pada usia mana sih DBD ini banyak terjadi di Balikpapan? Ternyata yang tertinggi di usia 5 sampai 14 tahun,” ungkapnya.

Dalam pemberian vaksin ini, katanya, penting untuk mendapatkan persetujuan orang tua. Dan hingga saat ini, tidak ada keluhan dari orang tua murid yang telah menjalani vaksinasi DBD. Harapannya, melalui vaksinasi dan upaya pembersihan lingkungan, angka kasus DBD di Kota Balikpapan dapat menurun.

“DKK Kota Balikpapan juga melakukan inovasi, termasuk pemasangan kelambu air, sebagai langkah preventif dalam memerangi penyakit tersebut. Hal ini sebagai langkah preventif dalam memerangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD),” tutupnya.

Share.
Leave A Reply