Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Aksi unjukrasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kota Minyak Volume 2 menolak kenaikan BBM ini awalnya dilakukan di depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, namun karena pengamanan yang sangat ketat, dimana selain petugas kepolisian yang berjaga, kantor Dewan juga dipasang dengan kawat berduri.

Sedangkan kantor Wali Kota Balikpapan, hanya dibatasi dengan pagar pembatas biasa dan dijaga Satpol PP Kota Balikpapan.

“Kami ingin wali kota Balikpapan hadir menemui kami,” ujar para pengunjukrasa.

Kesal Wali Kota tidak kunjung datang, para pengunjukrasa berusaha meringsek masuk dengan cara mendorong pagar Kantor Wali Kota yang dihadang Satpol PP Kota Balikpapan.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh dan Wali Kota Rahmad Mas,ud menemui masa pengunjukrasa, dan duduk lesehan bersama untuk mendengarkan tuntutan mahasiswa.

“Saya Wali Kota Balikpapan mengucapkan terima kasih atas aspirasi kalian semua, tentunya kita semua sepakat bahwa kondisi yang disampaikan oleh rekan-rekan sekalian ini juga dirasakan seluruh bangsa Indonesia,” ujar Wali Kota Rahmad Mas,ud.

Rahamd Mas’ud menambahkan, kebijakan menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Solar ini merupakan kebijakan pemerintah pusat dan masih menjadi kewenangan pemerintah pusat. Namun, ia paham sekali perasaan masyarakat menanggapi hal ini.

“Semua kebijakan-kebijakan terhadap yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat adalah wewenang pemerintah pusat dan tentunya melalui aspirasi pada sore hari ini, saya tahu perasaan kita semua dan khususnya warga Kota Balikpapan terhadap dampak kenaikan BBM ini,” ujarnya.

“Perlu dipahami bahwa keputusan pusat itu adalah undang-undang, kami dari daerah tidak dapat berbuat apa-apa,”ujar, Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh saat mendampingi Wali Kota.

Rahmad dan Abdulloh bersepakat akan menyampaikan aspirasi masyarakat Kota Balikpapan ini ke pemerintah pusat. Dengan mengajak perwakilan mahasiswa namun ajakan ini ditolak para mahasiswa.

Namun pengunjukrasa masih belum puas dan tetap melakukan aksinya,hingga malam hari. Padahal, aksi unjurasa dibatasi hingga pukul 18.00 wita.

Share.
Leave A Reply