Disdikbud
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Purnomo

Kadisdikbud Tegaskan Seragam Sekolah Gratis Pasti Dibagikan

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan memastikan bahwa program pembagian 3 steel seragam sekolah gratis berjalan pada tahun ini. Program seragam sekolah gratis ini merupakan janji politik Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud ketika mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Pilkada Balikpapan 2020 lalu.

Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Purnomo membantah isu yang beredar di medsos yang menyebutkan pembagian seragam sekolah gratis adalah bohong. Keterlambatan pembagian segaram ini dikarenakan ada beberapa kendala, salah satunya karena ada pergeseran anggaran yang akan dipergunakan untuk membiayai pelaksanaan program pembagian seragam sekolah gratis ini.

“Awalnya, program sekolah gratis ini dialokasikan sebesar Rp 19 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan tahun 2022. Namun setelah dilakukan perhitungan, anggaran tersebut tidak mencukupi karena setelah dihitung banyak data siswa yang belum masuk,” ujarnya, Rabu (13/7/2022).

Ditambahkan Purnomo, alokasi anggaran yang disiapkan setelah pergeseran menjadi sebesar Rp 23 miliar untuk SD dan SMP. Dan pergeseran anggaran ini membutuhkan proses, sebab harus menunggu penetapan dan persetujuan provinsi.

“Jadi dari pemerintah kota sebenarnya sudah mengalokasikan dana untuk pakaian seragam terdiri dari sekolah SD SMP Negeri ataupun swasta. Yang juga terdiri dari pakaian nasional merah putih, kemudian Pramuka dan ada baju batik daerah. Kemarin penetapan anggarannya ada mengalami perubahan, kitab mengajukan pergeseran anggaran, karena setelah kita hitung tidak masuk semua siswa yang kita terima,” jelasnya.

Selain itu, katanya, untuk proses pengadaan seragam sekolah gratis ini juga terkendala uji lab yang juga memakan waktu. Uji lab ini menyangkut bahan yang dipergunakan untuk seragam sekolah termasuk warna.

“Untuk saat ini, pihaknya telah melakukan pengumpulan data ukuran baju dari masing-masing siswa baru yang ada di tiap sekolah,” ungkapnya.

Data tersebut akan dipergunakan dalam proses pengadaan seragam sekolah, sehingga ukuran yang diadakan sesuai dengan kebutuhan siswa.

“Soalnya nanti kalau kita adakan langsung, ada badannya yang kecil-kecil, ada yang badannya besar-besar sehingga tidak sesuai. Kalau ada data dari sekolah, mudah-mudahan itu bisa kita penuhi,” paparnya.

Untuk sementara, sambungnya, pihaknya memberikan kelonggaran ke masing-masing untuk diperbolehkan menggunakan seragam SD untuk SMP. Sedangkan untuk SD diperbolehkan menggunakan seragam TK atau pakaian bebas untuk yang tidak pernah TK.

“Untuk semester pertama kita beri kelonggaran, silakan menggunakan pakaian SD untuk SMP, bagi SD silakan pakai pakaian bebas. Tapi kalau memang mereka berkenan untuk membeli silakan membeli di koperasi. Tapi itu bukan paksaan. Mau membeli silakan mau tidak membeli tidak apa-apa, yang ada di koperasi sekolah,” jelasnya.

Namun Purnomo, tidak bisa memberikan kepastian kapan proyek seragam sekolah gratis ini dilelang dan dapat direalisasikan dibagikan kepada siswa.

“Untuk pengadaannya sendiri kita usahakan secepatnya. Jadi kami tidak bisa menyebutkan kapan. Yang pastinya ini masih dalam proses,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLANL-MEI
hosting terpercaya