YOGYAKARTA, Gerbang Kaltim.com – Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Caswiyono Rusydie Cakrawangsa membuka rapat koordinasi pemberdayaan alumni pemagangan luar negeri di Phoenix Hotel D.I. Yogyakarta, Kamis-Jumat (4-5/11).

Acara yang digelar Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi (Binalatvogan) Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan tersebut menggandeng Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (Ikapeksi)

Dalam arahannya, Caswiyono menyebut saat ini masyarakat Indonesia dihadapkan pada 3 fase yang sangat penting dan krusial. Yaitu revolusi industri 4.0, bonus demografi pada 2030, dan masa Pandemic Covid-19.

Pada fase revolusi industri, terjadi banyak perubahan dalam hal bidang pekerjaan. Banyak lapangan kerja yang akan hilang dan digantikan dengan lapangan kerja baru. Karena terjadi destruksi pekerjaan karena digitalisasi. Dan masuk dalam masa otomatisasi dan robotilisasi.

Sementara bonus demografi pada 2030, jika tidak didukung dengan penyiapan tenaga kerja, penyediaan lapangan kerja dan pembekalan kompetensi kerja maka akan menjadi bencana karena akan banyak pengangguran. Ini terjadi karena ledakan jumlah penduduk dengan usia produktif.

“Bonus demografi bisa menjadi pedang bermata dua. jika tidak bisa dikelola dan dipersiapkan secara baik, akan menjadi masalah besar karena akan banyak pengangguran. Tapi jika dipersiapkan secara matang, maka akan membawa Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, karena banyak tenaga kerja produktif dan terserap dunia kerja,” kata Caswi.

Terkait masa Pandemi Covid-19, kata dia, menjadi permasalahan global. Karena banyak pihak yang terdampak. Termasuk di Indonesia yang dari hasil survey, sebanyak 29 juta orang terdampak secara langsung. Namun demikian, Pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus berusaha untuk mengatasinya, termasuk dengan melakukan langkah-langkah strategis pemulihan ekonomi dan juga vaksinasi untuk menurunkan kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Binalavotas Hery Budoyo dalam sambutannya berharap kegiatan rapat koordinasi antara Kemnaker RI dengan Ikapeksi bisa memberikan dampak positif bagi dalam rangka penyerapan tenaga kerja. Dengan integrasi dan kolaborasi, para alumni-alumni pemagangan yang baru pulang bisa dibimbing untuk membuka usaha dan membangun bisnis, atau bisa menyerap tenaga kerja dari para lulusan pemagang jepang. Termasuk penyerapan lulusan-lulusan BLK baik UPTP maupun UPTD BLK yang 21 diantaranya milik pemerintah pusat.

“Dengan 305 BLK maupun BBPLK menghasilkan banyak tenaga kerja. Ini bisa dimaksialkan untuk masuk ke usaha-usaha milik dari rekan-rekan Ikapeksi. Dengan integrasi dan kolaborasi kebutuhan manpower yang terampil lulusan BLK semoga bisa diserap,” kata Hery Budoyo diamini Direktur Binalatvogan Muhammad Ali.

Setelah pembukaan, rapat koordinasi dilanjutkan dengan testimoni-testimoni dan kiat-kiat sukses perwakilan alumni pemagangan luar negeri di Jepang. Beberapa diantaranya merupakan pengusaha sukses diberbagai bidang. Beberapa diantaranya adalah Umar Hamdan, Direktur Utama PT Denki Engineering salah satu perusahaan elexctrical engineering dengan omset miliaran rupiah, dan juga Budi Mulyono CEO PT Danu Jaya Indonesia yang bergerak dibidang manufaktur.(Kemenaker)

 

Share.
Leave A Reply