Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan melaksanakan Pembentukan, Pengukuhan dan Penyusunan Program Kerja Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan Anak (FORUM PUSPA) Madinatul Iman periode 2021-2023. FORUM PUSPA yang dibentuk merupakan amanah dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Mewakili Wali Kota Balikpapan Asisten II Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Balikpapan Muhammad Noor membuka kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini.

Muhammad Noor mengatakan perempuan dan anak adalah isu lintas sektor dan lintas bidang yang sangat strategis. Sehingga, untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembangunan sebuah negara sangat bergantung pada kontribusi yang diberikan.

“Perempuan tidak harus mendominasi laki-laki, tetapi bagaimana membuat hubungan relasi yang seimbang dan harmonis,” ujarnya.

Berbagai peran baik dalam keluarga, masyarakat sangat penting dalam tahapan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya.

“Kami harus memastikan mereka semua sejahtera,” jelasnya.

Diperlukan sinergitas yang baik dengan berbagai organisasi yang peduli terhadap kesejahteraan perempuan dan anak, untuk bersama bersinergi dengan pemerintah. Mengingat partisipasi masyarakat adalah bagian penting dari kebijakan dan strategi pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Sehingga, pemerintah memerlukan dukungan semua pihak guna memastikan upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat berjalan secara berkelanjutan.

Olehkarena itu, dibentuk Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) yang melibatkan Organisasi Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan, Perguruan Tinggi (Akademis), Lembaga Profesi, Dunia Usaha dan Media.

Dia berharap, forum yang akan dikukuhkan pada hari ini dapat mendukung dan menjalankan program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Balikpapan.

Tentunya, perwakilan dari masing-masing organisasi lebih memahami kondisi lapangan dan memiliki inovasi dan terobosan baru terkait Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Sehingga, Pemerintah dan anggota FORUM PUSPA harus dapat berjalan beriringan dan saling berkoordinasi demi mencapai tujuan yang sama. Yakni, terjalinnya partisipasi lintas sektor dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kekerasan anak, perdagangan orang dan kesenjangan ekonomi pada perempuan.

“Saya ucapkan selamat berkarya kepada FORUM PUSPA Madinatul Iman Kota Balikpapan. Mari membangun sinergi bersama Pemerintah Kota Balikpapan, agar kami dapat bersama-sama menjadikan Balikpapan Kota yang nyaman dan ramah bagi semua kalangan termasuk perempuan dan anak,” ujarnya.

Adapun kepengurusan FORUM PUSPA Madinatul Iman periode 2021-2023 yakni Ketua Hj Emi Hasyimiah Alaydrus, Wakil Ketua Satu Baharuddin, Wakil Ketua Dua H.M Jailani M.Si, Sekretaris Erika Riani, Bendahara Satu Hj Ernawati Gaffar, Bendahara Dua Rihfenti Ernayani.

Sementara itu, Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Ir Sri Wahjuningsih M.Ap menjelaskan bahwa, FORUM PUSPA yang dibentuk merupakan amanah dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dengan tujuan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan perempuan dan anak yang ada di kabupaten kota.Pasalnya, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran daripada kelembagaan masyarakat yang peduli terhadap perempuan dan anak.

“Unsur-unsur daripada forum tersebut memang kami ambil mewakili yang kira-kira bisa berkontribusi baik pemikiran maupun langkah nyata,” jelasnya.

Yuyun sapaan karibnya berharap, semua unsur-unsur yang mewakili ini bisa mengangkat isu tentang perempuan dan anak. “Apa yang bisa diperankan oleh mereka melalui perantaraan mereka,” ujarnya.

Sebenarnya forum ini terbentuk sejak awal tahun, karena adanya Pandemi Covid 19 sehingga forum ini menjadi tertunda.FORUM PUSPA yang pertama kali dibentuk di Kota Balikpapan

Share.
Leave A Reply