Balikpapan, Gerbangkaltim.com – BPJS Kesehatan ditengah pandemi COVID-19 yang terjadi, tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat baik secara langsung tatap muka maupun melalui online. Bahkan, sejak Januari 2021, BPJS Kesehatan Balikpapan telah mengenalkan layanan Pandawa.

Dengan layanan baru ini, dimana semula antrian 400 orang pertama hari di kantor BPJS Kesehatan kini hanya sekitar 60- 70 orang antrian ke kantor BPJS Kesehatan, Jalan Gajah Mada, Pasar Baru.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan, Sugiyanto mengatakan, dalam rangka mendukung protokol kesehatan (prokes) dan mengurangi jumlah warga yang berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan maka pelayanan dibatasin.

“Kami punya yang namanya layanan Pandawa, itu masyarakat dipersilahkan menghubungi sesuai nomor yang tercantum di Pandawa mulai pukul 08.00 sampai 14.00 wita. Tapi nanti ada beberapa waktu ada penutupan ketika kuota terpenuhi pada saat itu,” ujarnya, Rabu (15/9/2021).

Dalam pelayanan menggunakan layanan Pandawa, katanya, memang tak terlepas dengan adanya kendala dan evaluasi, untuk kendala biasanya ada beberapa masyarakat menggunakan layanan pandawa tersebut saat mendaftarkan nomor HP yang tidak menggunakan whatapp (WA).

“Sehingga kami tidak bisa menjawab kembali via WA. Ada juga beberapa dokumen yang dipersyaratkan tidak dipenuhi,” jelasnya.

Untuk evaluasi layanan pandawa tentu ada, karena ini layanan online pasti yang ingin masuk banyak, dari pantauan hari ini saja ada 250 an yang masuk mendaftar, sementara yang berhasil hanya sekitar 160 an, ternyata ada beberapa yang gagal dan juga terkait SDM.

“Bagi yang tidak punya HP, kami juga membuka layanan tatap muka, jangan sampai nanti ketika ada layanan pandawa yang tidak punya Hp terkendala, tetap bisa melalui tatap muka 60 orang, yang sebelum pandemi bisa sehari mampu melayani 300 hingga 400 warga,” paparnya.

Terkait program layanan kelas 3 gratis sampai saat ini pihaknya masih menunggu data penerimanya dari Pemkot Balikpapan.

“Yang pasti pak wali sangat konsen terhadap hal ini, beliau pinginnya semua kelas 3 digratiskan, intinya kami menunggu data yang disampaikan pemkot, sehingga kami bisa sinkronkan pada September ini yang akan mulai aktif pada 1 Oktober,” ujarnya.

Sugiyanto menambahkan, koordinasi terakhir juga akan mulai di rapatkan lagi dan menyiapkan data yang kemarin sudah diproses sudah sampai sejauh mana, sehingga bisa segera dikirimkan ke BPJS hingga nanti diproses.

“Kami tidak bisa serta merta langsung masuk ke data base, ada beberapa tahapan yang dilakui,” ucapnya.

Saat ini diakui tren pindah layanan BPJS Kesehatan ke kelas 3 ada, tapi secara signifikan tidak terlalu banyak, dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya ada pandemi.

“Saat ini gak nyampe 1 persen, karena peserta mandiri di Balikpapan banyak 200 ribu lebih, turun kelas sehari hanya lima saja,” kata Sugiyanto.

Sedangkan proses untuk pembayaran, dilakukan setelah sebelumnya diaktifkan dulu per awal Oktober, baru nanti dilaporkan ke pemkot mana saja yang mulai aktif khusus kelas 3 dan setelah itu tagihannya akan disampaikan ke Pemkot.

Share.
Leave A Reply