Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan beserta rombongan dari Kementerian Perdagangan meninjau Pasar Klandasan, Balikpapan. Dalam kunjungan ini Mendag masih menemukan warga yang masih takut menggunakan minyak goreng curah.

“Tadi saya tanyakan kepada ibu-ibu yang sedang belanja minyak goreng curah, ternyata masih ada yang takut menggunakannya,” ujar Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, ditemui usai melakukan kunjungan, Rabu (20/7/2022).

Untuk itu, lanjutnya, ia telah menyampaikan kepada Dirjennya untuk terus melakukan sosialisasi agar menjelaskan ke masyarakat untuk tidak takut menggunakan minyak curah karena vitaminnya masih tinggi, sehat, bagus dan sangat aman untuk dikonsumsi

Ditambahkannya, peninjauan ini dilakukan untuk memastikan harga minyak curah dan kebutuhan pokok lainnya tersedia di pasar di Balikpapan. Dalam kunjungan ini Mendag didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Arzaedi Rahman.

“Untuk harga minyak curah sekitar Rp 14 ribu per liternya. Yang beredar di pasaran, ada dua macam minyak goreng. Yakni minyak goreng bermerek dan minyak curah,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Zulkifli Hasan juga sempat berdialog dengan para pedagang untuk menanyakan ketersediaan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti telur, cabai, tahu tempe, serta minyak curah.

Sementara, meskipun bawang merah mengalami kenaikan, tapi harganya sudah lebih rendah dibanding beberapa pekan yang lalu.

Terkait program Minyak Kita, Zulkifli meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan agar segera berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan. Supaya Minyak Kita bisa sampai ke Kota Balikpapan.

“Segera komunikasikan agar warga Balikpapan juga bisa mendapatkan Minyak Kita,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan menargetkan dalam waktu dekat akan memasarkan minyak goreng kemasan sederhana dengan merek “Minyak Kita”. Minyak kemasan tersebut saat ini sedang dalam proses pengajuan izin edar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kalau minyak goreng curah yang MGCR itu kan plastiknya tipis, takut pecah. Nah, dengan program Minyak Kita itu nantinya packaging-nya lebih bagus. Lebih kuat dan rapi,” jelanya.

Lebih lanjut, kemasan baru minyak goreng curah ini nantinya jauh lebih bersih dari kemasan sebelumnya. Selain itu juga diberi label kemasan “Minyak Kita” dan label harga sebesar Rp14.000.

Selain itu, Mendag bersama Rombongan juga mengunjungi PT Kutai Refinery Nusantara (KRN), di Kawasan Industri Kariangau

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perdagangan juga berjumpa dengan petani kelapa sawit. Mereka berdialog dan petani diberi kesempatan menyampaikan keluhannya terkait bahan baku minyak goreng yang mereka hasilkan, yang belakangan dihargai sangat rendah.

“Saya mengerti perasaan bapak-bapak , saya pun ingin permasalahan ini cepat selesai. Sehingga harga bisa membaik,” tuturnya.

Kehadirannya tersebut memang bertujuan untuk menyelesaikan persoalan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang harganya turun.

Menurutnya pihaknya telah melakukan perhitungan harga TBS di Rp2.400, namun mau tak mau harus menunggu untuk stabil agar bisa sampai pada harga tersebut.

“Saya rasa dua sampai tiga pekan ke depan akan ada perbaikan harga. Karena tapi genjot dengan adanya kebijakan menghapuskan pungutan ekspor dan beberapa kebijakan lainnya,” tuturnya.

Hingga 31 Agustus ia meyakini akan ada produksi lagi. Kementerian Perdagangan saat ini terus berupaya menyelesaikan permasalahan ini.

“Kami juga akan mengembangkan teknologi sederhana yang menghasilkan minyak merah. Kami coba membuat percontohan, membuat refinery sederhana. Dengan begitu bahan baku yang dibutuhkan akan lebih banyak. Sehingga membantu kebun-kebun rakyat,” jelasnya.

Kementerian juga akan bertemu beberapa pengusaha dan membahas komitmen 3 juta CPO dalam negeri. Ia berharap ini bisa jadi solusi pula bagi para petani.

“Komitmen pasok dalam negeri harus ada,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply