Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Stunting menjadi perhatian khusus Pemerintah untuk menyiapkan generasi yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Terutama mengingat Kota Balikpapan akan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk kedepannya.

Sebagai bentuk kontribusi perusahaan pada momen Hari Anak Nasional, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melalui mitra binaan Warga Siaga Sehat (WASIAT) Ria Manuntung menggelar Sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting yang dilaksanakan di Kelurahan Baru Tengah, Kota Balikpapan, Senin (24/07).

Area Manager Communication, Relation & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menyatakan bahwa perusahaan memusatkan perhatian pada persoalan stunting tersebut. “Serangkaian upaya masif dari program TJSL Pertamina Sehat, khusus pada Hari Anak Nasional ini kami sangat berharap agar persoalan stunting khususnya yang ada di wilayah ring 1 perusahaan dapat menjadi perhatian semua pihak. Hal ini juga kami selaraskan dengan Perwali Kota Balikpapan terkait penanggulangan stunting” kata Chandra.

Sebagai salah satu entitas bisnis yang berada di Balikpapan, Kilang Pertamina Unit Balikpapan memiliki tanggung jawab sosial pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaan, khususnya mengenai kesehatan bayi dan balita.

Hal yang paling dihindari yaitu orang tua menutup mata terkait kondisi stunting yang sedang dialami oleh anak-anaknya. Padahal kondisi demikian dapat memperparah kesehatan gizi dan menjadikan hal tersebut tidak tertangani.

“Jangan sampai kita tutup mata atau enggan mengakui bila anak kita yang terlihat ada ciri-ciri stunting. Kalau memang anak kita stunting kita harus sigap mengetahui dan melakukan penanganannya. Hal demikian agar kita dapat menyiapkan generasi yang hebat,” Ujar perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Faisal.

Sosialisasi Pencegahan dan Penangan Stunting ini dihadiri warga dari RT 10 sampai RT 15 Kelurahan Baru Tengah. Narasumber pada kegiatan sosialisasi ini diisi oleh pegiat kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Wiwik Handayani dan Seksi Gizi UPTD Puskesmas Baru Tengah Dewi Megawati.

Megawati dalam pemaparannya menjelaskan bahwa salah satu penyebab stunting adalah kurangnya perhatian terhadap pemenuhan gizi anak. Di sisi lain, literasi terkait kesehatan calon ibu maupun ibu hamil masih kurang dipahami. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak 1000 hari pertama kehamilan.

“Indikasi stunting dapat dideteksi sejak masa kehamilan, kelahiran, hingga saat tumbuh kembang anak. Bila saat melahirkan berat bayi dibawah 2,5 kg merupakan salah satu indikasi stunting. Dalam 1000 hari pertama kehamilan juga dapat kita lakukan intervensi pencegahan stunting,” jelas Megawati.

Dengan adanya pembekalan pencegahan dan penanganan stunting kepada orang tua, pola asupan gizi anak dapat lebih diperhatikan kembali. Potensi terjadinya stunting dapat diminimalisir melalui pola konsumsi yang lebih baik.

Lurah Baru Tengah Eddy Moelyono turut serta mendukung kegiatan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di wilayahnya ini. “Ibu-ibu warga kader Posyandu saya himbau untuk memperhatikan asupan gizi pada makanan anak-anaknya. Ini tolong dijaga untuk keberlangusngan penerus kita nanti,” tambah Eddy.

Kegiatan pencegahan dan penanganan stunting dilakukan oleh Kilang Pertamina Unit Balikpapan secara berkelanjutan. Kedepannya kegiatan yang akan diberikan kepada masyarakat tidak hanya berbentuk sosialisasi. Pemberian makanan sehat dan nutrisi vitamin tambahan kepada penyandang stunting di 6 RT tersebut juga akan dilakukan.

Selain itu, untuk mengembangkan motorik sebagai stimulus tumbuh kembang anak, mitra binaan WASIAT Ria Manuntung akan diberikan pendampingan melalui program sekolah bayi.

Share.
Leave A Reply