Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kampung Siaga Bencana (KSB) yang merupakan salah satu kelompok binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mengadakan simulasi hydrant kering serta memantapkan anggota KSB pada seluruh Kelurahan di Kecamatan Balikpapan Barat. Kegiatan ini dilaksanakan di pemukiman padat penduduk Kampung Atas Air Kelurahan Margasari (Sabtu,25/02).

Kampung Atas Air merupakan pemukiman yang berada di wilayah pesisir Teluk Balikpapan. Tipe rumah di Kampung Atas Air merupakan rumah panggung berkayu, dengan jarak antara rumah ke rumah yang cukup padat. Dengan kondisi seperti itu warga merasa perlu dilakukan adaptasi dalam penanggulangan bencana. Salah-satu upayanya adalah dengan sistem hydrant kering.

Hydrant kering sendiri selama 5 tahun terakhir sudah ada di wilayah pemukiman kampung atas air, namun selama itu pula belum pernah di uji cobakan. Hal inilah yang melatarbelakangi KSB dalam mengadakan kegiatan simulasi hydrant kering bersama masyarakat.

Tak tanggung-tanggung, Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Camat Balikpapan Barat, Kapolsek Balikpapan Barat, Danramil 0905-02, Perwakilan Dinas Sosial Kota Balikapapan, Perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Wilayah barat serta Lurah Margasari bersama ketua LPM Kelurahan Margasari dan Kelurahan Baru Tengah.

Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai pengenalan alat pemadaman basah seperti nozzle, APD, hydrant kering dan cara penggunaannya. Pemateri dari BPBD Kota Balikpapan, Frans Martin menyampaikan, “Ketika hydrant kering sudah mulai dioperasikan, maka kebakaran sudah pada level api puncak yang mana suhu api tinggi dan risiko yang diakibatkanpun juga tinggi. Maka dari itu, pemadaman tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan APD karna alasan keselamatan. Hal ini sering tidak diperhatikan oleh masyarakat umum ketika bencana kebakaran melanda pemukiman mereka. Kondisi pemukiman kampung atas air menjadi alasan kenapa pelatihan seperti sangat tepat karena api dapat diprediksi akan sangat cepat membesar dan menyebar,” kata Frans menjelaskan.

Setelah sesi pemaparan materi, masyarakat diajak langsung untuk praktek dimulai dengan memfungsikan hydrant kering yang ada di RT 32, RT 15, RT 29 dan RT 30 Kelurahan Margasari. Air yang dibawa oleh mobil damkar UPTD Wilayah Barat dihubungkan dengan siamese connection di pangkal pipa. Air mengalir ke sepanjang pipa dan keluar melalui hydrant, hydrant dipasangakan selang yang sudah tersambung nozzle, nozzle ini digunakan untuk menembakkan air ke sasaran.

Pelatihan dilanjutkan dengan briefing sistem kerja alat oleh Ketua KSB Margasari, Abdal dan Ketua KSB Baru Tengah, Imam Basuni. Masyarakat yang terlibat dalam pelatihan ini mendapat kesempatan langsung untuk menggunakan APD lengkap dan menembakkan air ke sasaran.

Danramil 0905-02 Balikpapan Barat, Mayor Czi M Salim menyampaikan, “Bahwasanya masyarakat ini adalah relawan yang harus mengerti mengenai cara berfikir dan cara bertindak yang sesuai ketika bencana melanda. Maka, ketika masyarakat sudah memiliki kemampuan dan keterampilan, risiko pun dapat dikurangi sebanyak 50%. Pelatihan ini sangat diperlukan untuk KSB dan juga masyarakat umum di Kampung Atas Air agar ketika panik, masyarakat dapat penik dengan pintar dan mengerti situasi,” kata Salim.

Sebagai informasi, KSB merupakan kelompok binaan PT KPI Unit Balikpapan yang bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam memitigasi dan menanggulangi bencana baik alam maupun non alam. PT KPI melihat kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 11, Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan. Selain itu juga selaras dengan poin 13, Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi Perubahan Iklim dan Dampaknya.

Pjs. Area Manager Comm, Rel, dan CSR PT KPI Unit Balikpapan Lifania juga menyampaikan harapannya, agar simulasi Hydrant Kering ini dapat menambah kemampuan kelompok KSB, juga masyarakat kampung atas air, “Pelatihan ini merupakan pelengkap pelatihan sebelumnya yaitu edukasi penanganan bencana di skala Rumah Tangga untuk Ibu Rumah Tangga, Pelatihan Pemadaman Basar dan Pelatihan menggunakan apar. Dengan berbagai pelatihan yang telah diberikan semoga dapat meningkatkan kembali upaya masyarakat dalam memitigasi adanya bencana khususnya non alam. Kedepan, anggota KSB juga diharapkan dapat berkontribusi lebih luas dengan berbagai ilmu yang telah diberikan saat pelatihan,” tutup Lifania.

 

Share.
Leave A Reply