Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kasus Stunting di Kota Balikpapan menjadi perhatian DPRD Kota Balikpapan dengan memberikan dukungan upaya penanganan stunting dari Pemkot Balikpapan. Terutama dalam kegiatan sosialisasi pencegahan bahaya stunting pada anak dengan meningkatkan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di masing-masing RT.

Anggota DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi mengatakan, upaya untuk mencegah kasus stunting harus menjadi perhatian semua pihak. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat memahami permasalahan kesehatan khususnya bahaya stunting pada anak.

“Laporan yang kami terima kasusnya sudah tidak terlalu banyak. Namun pencegahan perlu ada sejak dini. Jangan saat kasus banyak baru ada penanganan lagi,” ujarnya, Jumat (11/8/2023).

Dikatakannya, ada beberapa program yang berjalan saat ini untuk mencegah terjadinya stunting misalnya dengan pemberian minum tablet tambah darah di seluruh sekolah yang bisa menjadi bentuk pencegahan stunting.

Dimana kebijakan ini dituangkan dalam SK walikota no. 188 tahun 2019 tentang pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri.

“Pencegahan stunting di Balikpapan sudah secara berjenjang. Termasuk dengan melibatkan pihak sekolah sebagai pusat pencegahan sejak dini untuk kasus stunting di Balikpapan,” jelasnya.

Bahkan dinas kesehatan, menurut Iwan, juga memprogramkan intervensi gizi bagi ibu hamil. Mereka mendapakan suplemen besi folat, ANC berkualitas, PMT dan lain sebagainya.

“Karena banyak temuan ibu hamil kurang energi kalori, cacingan hingga kurang suplemen kalsium. Untuk itu, pemerintah juga menggalakkan pemberian kelambu dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply