Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Diduga akibat menyetir ambil mengantuk, satu unit truk ekspedisi milik PT Pos Indonesia, mengalami kecelakan tunggal hingga menabrak sebatang pohon pembatas jalan di Kota Balikpapan, Kalimantan timur, Rabu (5/4/2023) malam.

Akibat kejadian ini, sopir truk nahas itu pun terjepit dasboar mobil yang ringsek dan proses evakuasi pun berlangsung dramatis.

Kecelakaan tunggal yang dialami oleh truk ekpedisi milik PT Pos Indonesia bernomor polisi DA 8336 TPF itu, terjadi di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kota Balikpapan, Kalimantan timur sekira pukul 21.20 wita.

Kecelakaan itu bermula saat truk ekspedisi melaju kencang dari arah Kota Samarinda menuju ke arah Kota Balikpapan. Namun, saat berada di tikungan di kawasan Jalan Ahmad Yani, sopir truk yang diduga mengantuk, justru mengalami lepas kendali hingga akhirnya menabrak sebatang pohon diatas pembatas jalan.

Akibat kecelakaan itu, 2 orang korban pun terluka, yakni kernet dan sopirnya. Dan Beruntung, kernet truk ekspedisi bernama Rendy (30) itu berhasil diselamatkan oleh warga dan hanya mengalami luka ringan.

Sedangkan, sopir truk yang bernama Rizky (33) justru terjepit didalam truk yang mengalami ringsek cukup parah.

Usai menjalani perawatan medis awal, kernet truk ekspedisi itu, Redi mengatakan kronologis kejadian itu berawal saat truk ekspedisi yang ia kendarai melaju dari Kota Samarinda menuju ke Balikpapan.

Sebelumnya, truk itu berangkat dari Kota Banjarmasin dengan tujuan ke Samarinda, dan terakhir ke Kota Balikpapan.

Sayangnya, diduga akibat kelelahan dan mengantuk, truk itu pun berakhir dengan menabrak pohon pembatas jalan.

“Ulun (saya) sebenarnya kurang tahu juga pak, kan ulun dari Banjar, sebelumnya ulun yang nyetir, tapi karena kan rutenya dari Balikpapan ke Samarinda ulun yang bawa, nah pulangnya dari Samarinda ke Balikpapan dia yang bawa,” kata Rendy saat ditemui usai menerima pertolongan medis di mobil ambulance di sekitar lokasi kecelakaan.

Rendy menjelaskan sebenarnya sebelum berangkat kembali menuju ke Kota Balikpapan, ia bersama korban sempat beristrirahat selama 4 jam di Kota Samarinda. Namun, saat dalam perjalanan pulang ke Balikpapan, Rendy sempat tertidur, dan baru sadar ketika truk yang ia kendarai telah mengalami kecelakaan.

Rendy pun mengaku sudah rutin melewati kawasan Jalan Ahmad Yani Balikpapan, dan telah menghafal kondisi tikungan di sekitar lokasi kejadian.

Namun diduga kuat akibat mengantuk, akhirnya kecelakaan nahas itu pun tak terhindarkan.

“Sebenarnya kami sudah rutin melewati jalan ini pak, tapi mungkin karena ngantuk saja sih pak,” imbuhnya.

Sementara itu, proses evakuasi korban yang terjepit didalam truk yang ringsek itu pun sempat berlangsung dramatis. Pasalnya, korban yang masih dalam keadaan sadar, cukup sulit untuk dievakuasi dari dalam truk.

Tim Sar Gabungan Basarnas Kota Balikpapan pun terpaksa menggunakan dongkrak hidrolik, untuk memberikan ruang agar kaki sopir yang terjepit bisa dievakuasi.

Kepala Jaga Harian Basarnas Balikpapan, Andi Irwan mengatakan kondisi kaki korban yang terjepit di sela-sela kemudi dan dashboard yang ringsek membuat korban tak bisa dievakuasi dengan mudah.

Pihaknya pun terpaksa harus mengerahkan 1 unit alat dongkrak hidrolik untuk membuka ruang bagi tim sar agar bisa mengevakuasi korban dari dalam bangkai truk yang telah ringsek.

“Jadi memang tadi kaki korban yang terjepit, sehingga kami harus menggunakan alat semacam dongkrak hidrolik untuk membuka ruang agar kaki korban bisa diangkat,” pungkasnya.

Tak ada korban jiwa dalam musibah kecelakaan truk ekspedisi PT Pos Indonesia itu, namun 2 orang korban terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit lantaran menderita luka-luka.

Share.
Leave A Reply