Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan sudah melaksanakan digitaliasi layanannya dengan membuka website Disdukcapil Kota Balikpapan http://capil.balikpapan.go.id.

Pelayanan pengurusan administrasi kependudukan yang berbasis digital sepenuhnya ini sudah online, sehingga tidak terjadi antrean di kantor Disdukcapil yang terletak di Jl MT Haryono Kelurahan Damai Baru, Balikpapan Selatan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan, Hasbulla Helmi mengatakan, dengan adanya layanan ini, maka warga datang ke Disdukcapil hanya mengambil KTP dan KK yang sudah selesai dicetak.

“Jadi pengurusan warga pendatang, pindah domisili, akte kelahiran, akte kematian, penambahan KK atau perubahan data, melalui online yang bisa diakses dari seluruh dunia,” ujarnya.

Hasbullah mengatakan, layanan ini bisa diakses melalui website Disdukcapil Kota Balikpapan http://capil.balikpapan.go.id, bahkan warga Balikpapan yang tinggal di luar negeri pun bisa mengakses.

“Nah dari, puluhan ribu yang mengunjungi website kami, ada warga Balikpapan yang tinggal di Amerika Serikat. Ia mengurus perubahan data pada KK,” jelasnya.

Sistem pendataan penduduk warga Balikpapan, Lanjutnya, sudah terintegrasi dengan seluruh RT di Balikpapan sebanyak 1.143 RT. Data jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk (kelahiran dan kematian), pergerakan penduduk (datang dan pergi), jenis kelamin hingga pekerjaan penduduk, semuanya lengkap.

“Jadi Ketua RT tidak perlu repot membuat data penduduk. Para Ketua RT tinggal mengakses ke webisite milik Disdukcapil Balikpapan,” tegasnya.

Semua data penduduk sesuai RT ada di situ, jadi Ketua RT tidak perlu repot membuat data penduduk.

Adapun cara Ketua RT masuk wibsite Disdukcapil Balikpapan dengan menggunakan username (pemakai) nomor HP para Ketua RT dan nomor sandi.

“Semua nomor HP para Ketua RT sudah masuk data kami. Nomor HP sebagai username untuk masuk. Kalau RT baru yang belum terdata nomor HP nya, bisa lapor ke kami,” ujarnya.

Website Disdukcapil Kota Balikpapan, katanya, setiap hari dikunjungi 2.000 sampai 2.500 warga. Sedangkan warga yang mengurus administrasi kependudukan per hari rata-rata 900 orang dan semuanya bisa diselesaikan.

“Progres selesai pelayanan bisa dilihat secara otomatis. Contohnya hari ini, warga yang masuk mengurus pelayanan online sebanyak 650. Siang ini pukul 12.00 Wita, tinggal 53 yang belum selesai,” paparnya.

“Pelayanan tutup pukul 13.00 Wita, pasti selesai. Close, kalau ada yang masuk mengurus berarti masuk antrean untuk besok. Termasuk yang masuk malam hari, berarti esok hari dilayani,” ujarnya.

Kendala yang sering dihadapi sistem pelayanan adalah dari warga sendiri yang salah memasukkan data. Misalnya salah menulis NIK, salah menulis alamat dan salah menulis tanggal lahir. Sistem akan menolak dan memberitahukan kepada warga agar data diperbaiki.

“Kalau cepat diperbaiki, ya cepat selesai. Kadang berkali-kali sampai berhari-hari salah ngirim data. Itu yang membuat kendala pelayanan,” imbuhnya.

Dengan sistem yang sudah terintegrasi ini, lanjutnya, tidak ada yang bisa bermain menjanjikan pelayanan di luar sistem. Misalnya ada warga yang minta didahulukan.

“Semua sesuai dengan antrean online. Ada teman dan keluarga yang minta didahulukan, ya nggak bisa. Semua sesuai antrean online,” tegasnya.

Canggihnya pelayanan berbasis digital Disdukcapil Kota Balikpapan, juga membantu Pemkot Balikpapan menyalurkan bansos di masa Pandemi Covid-19 sehingga tepat sasaran.

“Awalnya data penerima bansos dari Dinsos. Kami verifikasi lagi, ternyata ada data ganda 20 ribu lebih penerima bansos. Yang bersangkutan tercatat di dua tempat. Nah, hitung berapa miliar dana yang diselamatkan. Kemudian kami verifikasi sehingga data lebih valid lagi,” paparnya.

Ditanya pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi mengatakan, cukup tinggi, satu bulan rata-rata penduduk bertambah 1.200 sampai 1.500 orang. Data penduduk Balikpapan secara keseluruhan saat ini sebanyak 704.110.

“Menjelang IKN, pasti lebih banyak lagi pendatang. Karena Balikpapan kota penyangga IKN,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply