Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membagi-bagikan terpal ke kelurahan-kelurahan. Upaya ini dilakukan untuk mencegah bahaya longsor menyusul Kota Balikpapan sudah mulai memasuki musim penghujan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Balikpapan Usman Ali menyebut telah menerima informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan bahwa dalam waktu dekat, Kota Balikpapan akan memasuki musim penghujan.

“Kami dari bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Kota Balikpapan, alhamdulillah telah membagikan beberapa terpal untuk kelurahan dan kecamatan. Ini untuk mengantisipasi bencana longsor,” ujarnya, Kamis (9/11/2023).

Usman menambahkan, musim penghujan sendiri diprekirakan akan terjadi di saat akhir tahun 2023 nanti. Untuk itu, pihaknya bergerak cepat dengan mengambil langkah antisipasi untuk bahaya banjir dan tanah longsor.

“Nah, salah satunya melalui pembagian terpal. Dalam hal ini kami
bekerja sama dengan kelurahan dan kecamatan,” ungkapnya.

Dikatakannya, bantuan terpal yang diberikan ini berfungsi untuk melindungi kawasan rawan longsor yang disebabkan perubahan struktur tanah, akibat aliran air di permukaan tanah.

“Jumlah bantuan terpal ini bervariasi. Ada yang diberikan dua buah terpal, ada juga yang empat terpal, bahkan ada yang enam terpal. Dan tergantung wilayahnya, jadi kalau potensi longsor lebih besar, maka mendapat lebih banyak terpal,” tukasnya.

Menurut Usman, BPBD Kota Balikpapan sudah melakukan pemantauan terhadap beberapa kawasan rawan longsor. Misalnya di Kecamatan Balikpapan Tengah, Balikpapan Barat dan Balikpapan Kota.
“Ini langkah antisipasi, bahwa pemerintah hadir untuk memberikan dukungan sarana prasarana penanganan bencana di Kota Balikpapan,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Usman meminta masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor selalu waspada, ketika terjadi hujan deras disertai angin kencang. Disisi lain, ia juga meminta masyarakat menanam pohon yang bisa menahan tanah longsor, seperti pohon bambu dan lain-lain.

“Jika ada masyarakat yang ingin membangun di daerah rawan longsor, kami meminta untuk melakukan konsultasi dan berkoordinasi kepada BPBD kota Balikpapan. Sehingga kita akan melihat dena lokasi tersebut, apakah bisa dibangun apa tidak. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa kita antisipasi,” ungkapnya.

Diungkannya, curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, akan sangat rawan menyebabkan terjadinya tanah longsor. Pasalnya, sebagian wilayah di Kota Balikpapan merupakan perbukitan dengan struktur tanah yang labil, sehingga masyarakat perlu waspada.

“Kami sendiri selalu siaga 24 jam. Warga yang perlu bantuan segera hubungi tim BPBD, kami siap bantu. Ciri tanah di Balikpapan ini berpasir dengan kontur yang berbukit-bukit. Meskipun curah hujan tidak tinggi itu cukup berbahaya ,” tukasnya.

Ada delapan pos yang menjadi titik rawan bencana dengan personil yang siaga sewaktu-waktu. Termasuk juga SAR.

“Kami turunkan ketika hujan lebat untuk memantau daerah agar dapat bertindak dengan cepat,” paparnya.

Apalagi sekitar 85 persen pemukiman warga berada di perbukitan yang juga justru berpotensi tertimpa tanah longsoran.

“Rumah mereka bisa hancur karena tertimbun tanah. Nyawa mereka pun bisa melayang jika terlambat,” terangnya.

Pihaknya bersama kelurahan juga aktif melakukan sosialisasi mengingatkan masyarakat selalu waspada. Khususnya ketika malam hari saat hujan.

“Kewaspadaan sangat perlu terlebih lagi musim-musim hujan seperti sekarang,” imbuhnya.

Masyarakat juga diimbau untuk melakukan gotong-royong diiwlayahnya masing-masing membersihkan drainase. Karena selain ancaman tanah lonsor, juga banjir yang kerap terjadi ketika hujan turun.

Share.
Leave A Reply