Balikpapan, GERBANGKALTIM,– Provinsi Kaltim memiliki peluang besar untuk mengekspor Tanaman Porang, karena banyaknya lahan tidur yang tak diolah oleh masyarakat.

Balai Karantina Kaltim menggelar fokus grup discussion dengan tema melihat Peluang dan Tantangan ekspor Komoditi Pertanian Kalimantan Timur

Abdul Rahman Kepala Balai Karantina Pertanian Kaltim mengatakan, diawal tahun 2020 bisa menyatukan kekuatan dalam rangka memacu ekspor komoditas Pertanian di Kaltim.

Sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian, dengan gerakan tiga kali lipat ekspor harus didukung.

“Tentunya menyatukan seluruh kekuatan yang ada di Kaltim ini, untuk bisa bersama-sama mendorong komunitas Pertanian ekspor ke luar negri,” katanya.

Di Kaltim sendiri peluang komuditi yang besar yakni Sarang Burung Walet (SBW).
Selama ini ekspornya lewat Kota Surabaya dan Semarang. Kedua tanaman Porang.

“Kita punya kelapa sawit dan karet bisa tumpang tindih pada tanaman itu, dan tidak perlu memerlukan lahan lagi, masyarakat bisa menanam dibawah tanaman karet atau kelapa sawit,” kata Abdul Rahman.

Menurutnya, tanaman porang dapat tumbuh di Kaltim, karena melihat banyaknya lahan tidur yang berada disini.

“Komoditi Porang menjadi peluang besar. Karena Komuditi merupakan bahan makanan yang dibutuhkan oleh pasar Internasional,” ungkap Abdul Rahman.

Abdul Rahman menyebutkan, saat ini di Balikpapan sudah ada petani yang mulai menanam porang, ada dua hektare lahannya, petani pun sangat antusias.

“Itulah yang akan kami dorong. Kalau menanam sekarang bisa diekspor akhir tahun. Untuk harga tidak masalah, dan masih stabil,” katanya.

Tanaman Porang ini dikirim ke negara Jepang, China dan Vietnam. Dengan harga Rp 8.000 untuk Porang Basah, dan Rp 40.000-Rp50.000 untuk yang kering.

Namun, saat ini Tanaman Porang masih terkendala bibitnya.

“Bibit menjadi masih kendala, diharapkan Balai Pekerjaan Pertanian di Samarinda untuk bisa buat bibit bentuk jaringan, sehingga bisa dipenuhi untuk ketersediaan bibitnya,” ujarnya. (mh/gk)

Share.
Leave A Reply