Oleh : Kasrani Latief

LITERASI berakar dari latin yakni ‘literature’, dalam bahasa inggris ‘letter’. Literasi merupakan wujud kualitas seseorang, dalam hal kemampuan melek aksara yang di dalamnya mencakup kemampuan membaca dan menulis. Menurut UNESCO, pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman.

Pemahaman yang paling umum dari literasi adalah keterampilan membaca dan menulis. UNESCO menjelaskan bahwa kemampuan literasi merupakan hak setiap orang. Kemampuan literasi dapat meningkatkan kualitas individu, keluarga, maupun masyarakat. Karena sifatnya yang “multiple Effect”. kemampuan literasi membantu memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian anak, pertumbuhan penduduk, dan menjamin pembangunan berkelanjutan, dan terwujudnya perdamaian. Buta huruf, bagaimanapun, adalah hambatan untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Hari Aksara Internasional digagas oleh UNESCO dalam konferensi para menteri pendidikan tentang Pemberantasan Buta Huruf, di Teheran, Iran, pada tanggal 8-19 September 1965. ”Hari Aksara Internasional telah ditetapkan diperingati tanggal 8 September melalui Konferensi UNESCO tanggal 26 Oktober 1966.

Hari Literasi Internasional (International Literacy Day) atau Hari Aksara Internasional diperingati pada 8 September setiap tahun. UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB) telah memperingati Hari Literasi sejak 1967. Perayaan Hari Literasi Internasional (ILD) telah berlangsung setiap tahun di seluruh dunia untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya literasi sebagai masalah martabat dan hak asasi manusia, dan untuk memajukan agenda literasi menuju masyarakat yang lebih melek huruf dan berkelanjutan.

Setelahnya pada tahun 1967, komunitas global berupaya untuk mengakhiri buta huruf dengan berpartisipasi dalam Hari Literasi Internasional yang pertama pada tahun 1967. Pemerintah, sekolah, serta warga di segala dunia turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya pada tahun 1990, dalam konferensi dunia “Education for All” yang diselenggarakan di Jomtien, Thailand, membahas peran penting literasi. Pada tahun 2015, literasi menjadi poin yang dimasukkan ke dalam tujuan utama Sustainable Development Goals (SDG’s) dalam bidang pendidikan.

Hingga pada tahun 2017, Hari Literasi Internasional mengganti fokusnya pada keterampilan literasi digital karena dianggap berhubungan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih saat itu.

Peringatan   Hari Aksara Internasional bertujuan untuk mengingatkan akan pentingnya literasi sebagai masalah martabat dan hak asasi manusia. Selain itu, peringatan ini dimaksudkan untuk memajukan agenda literasi menuju masyarakat yang lebih melek huruf dan berkelanjutan.

Meskipun kemajuan telah dicapai, menurut UNESCO setidaknya 771 juta orang muda dan orang dewasa tidak memiliki keterampilan keaksaraan dasar saat ini. Setelah pandemi, hampir 24 juta pelajar mungkin tidak akan pernah kembali ke pendidikan formal, di mana 11 juta diproyeksikan adalah anak perempuan dan perempuan muda.

Melansir laman United Nations alias PBB, masalah keaksaraan adalah komponen kunci dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB, yang diadopsi oleh para pemimpin dunia pada September 2015, mempromosikan akses universal ke pendidikan dan kesempatan belajar yang berkualitas di sepanjang kehidupan masyarakat.

Untuk memastikan tidak ada yang tertinggal, UNESCO mengajak kita untuk memperkaya dan mentransformasikan ruang belajar yang ada melalui pendekatan terpadu dan memungkinkan pembelajaran literasi dalam perspektif pembelajaran sepanjang hayat.

Tema Hari Literasi Internasional 2022 Hari Literasi Internasional tahun ini akan dirayakan di seluruh dunia dengan tema “Transforming Literacy Learning Spaces”. Hari ini akan menjadi kesempatan untuk memikirkan kembali pentingnya ruang belajar literasi untuk membangun ketahanan dan memastikan pendidikan yang berkualitas, adil, dan inklusif untuk semua.

Selamat Hari Literasi Internasional 8 September 2022, dengan semangat Hari Literasi Internasional jadikan Gerakan Literasi sebagai bagian penting dalam mewujudkan Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera) menuju generasi Literat di Kabupaten Paser.

**PENULIS adalah Ketua GPMB Kabupaten Paser

 

Share.
Leave A Reply