Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke 6 PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) serta menyambut HUT ke 66 PT Pertamina (Persero), PT KPI Unit Balikpapan melaksanakan berbagai kegiatan sosial. Kali ini, kegiatan sosial dilakukan dengan mengajak 31 anak Keluarga Ulin untuk berbelanja peralatan sekolah di salah satu minimarket di Kota Balikpapan. (Minggu, 26/11).

“Keluarga Ulin merupakan salah satu program yang diinisasi oleh para pekerja PT KPI Unit Balikpapan dengan menjadi orang tua asuh. Program ini telah berlangsung sejak tahun 2019 lalu dan saat ini jumlah anak asuhnya sebanyak 31 orang,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin.

Anak asuh ini berasal dari ring I perusahaan yaitu Kelurahan Margasari, Kelurahan Baru Tengah dan Kelurahan Baru Ilir. Anak asuh ini berasal dari berbagai level pendikan yaitu Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas/sederajat.

“Tujuan belanja bersama ini selain untuk membantu pendidikan mereka, juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mereka membeli apa yang menjadi kebutuhan mereka. Ini juga bertujuan untuk mendidik mereka membeli apa yang menjadi kebutuhan, bukan semata-mata keinginan,” jelas Chandra.

Terlihat beberapa peralatan yang paling banyak dibeli yaitu buku, tas, peralatan tulis, ikat pingang, kaus kaki dan berbagai peralatan lainnya. “Memang masih terlihat beberapa anak-anak membeli jajan-jajanan, namun kami membatasinya dengan jumlah yang relatif kecil. Kami memaklumi bahwa anak-anak tentu masih memiliki beberapa keinginan. Namun, tentu proses belanja mandiri ini akan menjadi bagian penting dalam pendidikan mereka di luar sekolah,” kata Chandra.

Beberapa anak-anak terlihat dengan mantap memilih peralatan sekolah yang mereka inginkan, namun beberapa terlihat masih melihat-lihat terlebih dahulu sebelum memutuskan mengambil peralatan yang mereka perlukan.

“Kegiatan berdonasi dengan memberikan kebebasan dalam memilih kebutuhan sendiri ini memang bukan yang pertama kami lakukan. Telah beberapa kali kami lakukan dalam kesempatan yang lain. Kami memandang, memberikan kebebasan ini termasuk cara mendidik mereka bertanggung jawab. Dengan jumlah uang yang dibatasi, tentunya mereka harus mempertimbangkan agar dana yang mereka terima benar-benar bisa sesuai,” jelas Chandra.

Anak-anak itu, juga terlihat saling memperlihatkan apa yang mereka beli dengan teman-temannya. “Kami berharap nama program yang berasal dari kayu khas Kalimantan ini, juga menjadi inspirasi bagi mereka dalam menyelesaikan pendidikannya. Dengan keterbatasan yang mereka miliki, mereka tidak boleh putus asa, namun harus lebih bersemangat,” tutup Chandra.

Share.
Leave A Reply