Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dua pekerja proyek Refinery Development Master plan (RDMP) Balikpapan JO terlibat perkelahian di areal proyek kilang hingga mengakibatkan salah seorang diantaranya meninggal dunia, Sabtu (11/2/2023). Namun tidak lama berselang pelaku berhasil diringkus Unit Jahtanras Satreskrim Polresta Balikpapan.

Community Development Manager RDMP Balikpapan, Prisca Christina, membenarkan kejadian tersebut. Dimana kedua pekerja RDMP tersebut terlibat masalah di luar dari pekerjaan. Namun ia belum mengetahui lebih rinci kronologis perkelahian tersebut hingga WD meninggal dunia.

“Ada masalah personal antara pelaku dan korban. Di luar dari pekerjaan. Pelaku sudah dilaporkan ke polisi oleh para saksi dan saat ini dalam proses investigasi. Maaf saya belum bisa banyak memberikan komentar,” ujarnya,

Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso melalui Kasatreskrim Kompol Zamhuri diwakili Pejabat Sementara Kasubnit II Unit Jatanras Satreskrim Polresta Balikpapan Ipda Sukaca Bayu Sakti mengatakan, sebelum kejadian Terduga pelaku berinisial PL (25) warga Palembang dan korbannya berinisial WD (33) Jawa Tengah ini tengah mengerjakan proyek di lantai dua bangunan yang berada di area kilang pertamina Balikpapan.

“Belum tau pasti, apakah disengaja atau tidak. Tapi ada benda yang menjatuhi tubuhnya si terduga pelaku dari lokasi korban bekerja, sehingga pelaku marah terhadap korban,” jelasnya.

Benda yang jatuh mengenai pelaku itu, lanjutnya, berupa klaim scaffolding. Keduanya merupakan rekan kerja bahkan sama-sama satu kos di kawasan Gunung Guntur, Balikpapan tengah.

Selanjutnya, kata Bayu, pelaku PL mendatangi korban WD dengan membawa sebatang pipa besi sepanjang 1,5 meter yang diambilnya di area proyek. Kemudian dipukulkannya ke bagian belakang kepala korban.

“Pipa besi tersebut dipukul pelaku sekali, hingga mengenai bagian kepala atas agak ke belakang. Akibatnya banyak keluarkan darah dari kepala korban hingga melumuri helm dan baju kerja koban,” paparnya.

Pekerja lainnya yang melihat kejadian berupaya menolong korban, sedangkan pelaku berupaya melarikan diri dengan berusaha mengelabui petugas keamanan proyek dengan menggunakan baju kerja milik rekannya.

“Pelaku berusaha kabur dengan mengelabui petugas dengan mengganti baju dari beda subkon. Jadi ketika keluar dari gate tidak menggunakan baju miliknya tapi baju milik orang lain,” ungkapnya.

Tapi upaya pelaku dengan melakukan penyamaran tersebut gagal karena pemeriksaan keluar gate harus memperlihatkan kartu identitas diri.

“Saat diperiksa ID card. Karena keluar harus pake ID. Jadi ketahuan dari situ,” sambungnya.

Selanjutnya pelaku diamankan oleh petugas keamanan setempat dan lantas digiring menuju Mapolresta Balikpapan untuk diproses hukum.

Sementara itu, Pelaku PL mengatakan, selama ini ia merasa kesal dengan ulah korban yang sering marah-marah, bahkan tanpa sebab korban sering memarahinya.

“Dia (WD) sering marah-marah tanpa sebab, bahkan saat dipanggil saja kadang marah,” ujarnya tertunduk.

Share.
Leave A Reply