BALIKPAPAN-Puncak arus mudik di sejumlah pintu keluar wilayah Kaltim terjadi Jumat (29/4). Seperti di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Enam kapal bertolak dari Balikpapan menuju tiga kota utama destinasi mudik. Yakni Surabaya, Parepare, dan Makassar. Jumlah penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Semayang kemarin 6.390 orang.

Untuk memastikan kelancaran puncak arus mudik, Inspektur Jenderal (Itjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Gede Pasek Suardika memantau langsung di Pelabuhan Semayang. Sekira pukul 13.30 Wita, dia tiba di terminal keberangkatan. Kesiapan pelabuhan dalam menyambut puncak arus mudik Lebaran tahun ini jadi atensi. Gede bersama Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan Muhammad Takwim Masuku, General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Balikpapan Iwan Sjarifuddin, dan Kepala PT Pelni Cabang Balikpapan Purwadi, melihat langsung kondisi KM Labobar yang mengangkut pemudik tujuan Surabaya-Balikpapan pergi-pulang.

KM Labobar memiliki kapasitas angkut 3.084 orang, namun hanya menampung 2.289 orang, sehingga seluruh penumpang dari Balikpapan yang ingin pulang kampung bisa terangkut seluruhnya. “Jadi jumlah penumpang yang berangkat masih di bawah kapasitas maksimal, sehingga para penumpang bisa dilayani dengan nyaman. Selama mudik Lebaran ini,” katanya kepada Kaltim Post. Gede kemudian meninjau kondisi peralatan di KM Labobar. Dari pengamatannya, seluruh peralatan masih berfungsi baik. Termasuk peralatan keselamatan dan pendingin udara yang berada di dek kapal penumpang.

Tak kalah penting, penerapan protokol kesehatan (prokes) saat mudik Lebaran, sehingga tema mudik tahun ini, yakni Mudik Aman, Mudik Sehat terwujud. “Jadi kita ingatkan terus prokesnya. Seperti menggunakan masker. Dan secara pelayanan juga sudah bagus. Aspek keselamatannya sangat diperhatikan. Dan dapat dikatakan laik laut,” terangnya. Gede menerangkan alasan kunjungannya ke Pelabuhan Semayang. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, mudik di pelabuhan yang ada di Kaltim menjadi catatan Kemenhub, sehingga dia ditugaskan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memantau kegiatan mudik di Balikpapan dan Samarinda. “Karena data historisnya, setiap Lebaran persoalan yang muncul di Samarinda dan Balikpapan. Bahkan calon penumpang harus menumpang selama beberapa malam. Dari situ kita belajar. Dan hari ini, jumlah penumpangnya masih di bawah kapasitas. Jadi terangkut semua,” papar dia.

Hal tersebut tak lepas dari terobosan yang dilakukan dengan melakukan deviasi rute. Di mana, kapal yang seharusnya tujuan Surabaya maupun Makassar yang melanjutkan perjalanan ke wilayah timur, dialihkan sementara. Untuk melayani kegiatan mudik. Karena dua wilayah tersebut, menjadi destinasi mudik utama dari Balikpapan. “Jadi rutenya kami alihkan dulu. Enggak usah ke timur dulu. Tapi Balikpapan ke Surabaya, baru ke sini (Balikpapan) lagi. Termasuk juga Makassar. Ini berdasarkan data tahun lalu, makanya kami carikan solusi seperti itu,” jelasnya.

Kepala KSOP Balikpapan Muhammad Takwim Masuku menambahkan, pada puncak arus mudik kemarin, kapal PT Pelni yang berangkat adalah KM Labobar yang tiba pukul 12.00 Wita dan berangkat pukul 16.00 Wita dengan tujuan Surabaya. Jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 2.722 orang dari kapasitas 3.084 orang.

Lalu KM Lambelu tujuan Parepare dengan jumlah penumpang berangkat sebanyak 1.399 orang dari kapasitas 2.003 orang. Sementara itu, dua kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU). Yaitu KM Dharma Rucitra VII tujuan Surabaya dengan jumlah penumpang yang diangkut 1.000 orang dari kapasitas angkut 1.113 penumpang. Dan KM Kirana tujuan Makassar dengan prediksi penumpang sebanyak 850 orang dari kapasitas angkut sebanyak 900 orang. Sisanya, kapal milik PT Jembatan Nusantara. Yakni KM Madani Nusantara tujuan Makassar dengan jumlah penumpang 119 orang dari kapasitas angkut 250 orang. Termasuk kapal milik PT Atosim Lampung Pelayaran, KM Mutiara Ferindo II tujuan Surabaya dengan prediksi jumlah penumpang naik adalah 300 orang dari kapasitas angkut 551 penumpang.

Sehingga jumlah penumpang yang berangkat pada puncak arus mudik kemarin diakumulasi sebanyak 6.390 orang. “Jadi ada enam call (kunjungan kapal) pada puncak arus mudik hari ini. Dan alhamdulillah sampai saat ini lancar saja. Masih cukup mengangkut semua penumpang,” kata Takwim. Sementara itu, dari sisi pelayanan pelabuhan, GM Pelindo IV Cabang Balikpapan Iwan Sjarifuddin menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan tenda tambahan di halaman Pelabuhan Semayang, mengantisipasi penumpukan penumpang yang berada di terminal keberangkatan. Akan tetapi, pada puncak arus mudik kemarin, tidak terlihat penumpukan penumpang pada ruang tunggu keberangkatan.

“Terminal penumpang masih bisa memadai. Dan tidak ada penumpukan lagi. Karena ketika kapal sudah ready, kita langsung embarkasi, sehingga penumpang yang ada di halaman bisa kita arahkan untuk masuk ke terminal,” kata Iwan.  Upaya tersebut dilakukannya, berkaca pada puncak arus mudik sebelumnya, sebelum pandemi Covid-19. Di mana, penumpukan penumpang terjadi di terminal keberangkatan hingga memenuhi halaman pelabuhan. “Tahun ini kita pastikan tidak seperti tahun kemarin. Karena yang utama adalah durasi waktu mudik yang agak Panjang, sehingga penumpang jauh-jauh hari sudah berangkat. Dan mengurangi jumlah penumpang pada hari puncak hari ini,” tutup dia.

 

Humas Polda Kaltim

Share.
Leave A Reply