Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Dr. Jan S. Maringka, mengajak seluruh stakeholders pertanian Provinsi Kalimantan untuk melakukan Dialog Jaga Pangan Monitoring dan Evaluasi Ketahanan Pangan Mewujudkan Kedaulatan Pangan di Provinsi Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Jumat (11/11/2022) malam.

Dialog jaga pangan merupakan program Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dalam rangka mendukung komitmen Kementerian Pertanian membangun Ketahanan Pangan serta mewujudkan Kedaulatan Pangan dengan mengedepankan fungsi pencegahan sekaligus memastikan program-program Kementerian Pertanian bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Program jaga pangan bertujuan untuk memastikan kondisi ketersediaan, akses, keamanan, dan stabilitas terkait ketahanan pangan. Program Jaga Pangan telah dilaksanakan di wilayah perbatasan dari Sabang sampai dengan Merauke yaitu wilayah perbatasan Sabang, Aruk, Entikong, Talaud, Rote, Atambua dan Merauke.

Kolaborasi dan sinergi berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam mewujudkan ketahanan pangan, Untuk itu, dalam pelaksanaan dialog ini diundang berbagai stakeholders pertanian dengan narasumber terdiri dari Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Gubernur Kalimantan Timur, dan Kepala Badan Otorita IKN. Peserta yang diundang berasal dari lintas instansi baik lingkup pertanian, aparat penegak hukum, instansi lain yang merupakan stakeholders pertanian, serta perwakilan kelompok tani dan tokoh masyarakat.

Kota Balikpapan sebagai lokasi dialog jaga pangan merupakan salah satu penghasil tanaman karet. Oleh karenanya, perluasan tanaman karet tetap menjadi program prioritas di Kota Balikpapan. Potensi karet yang sangat baik itu juga didukung dengan adanya pasar yang mampu menyerap produksi karet Balikpapan. Selama ini, hasil produksi karet Balikpapan selalu dipasarkan ke Provinsi Kalimantan Selatan. Selain karet, produk pertanian unggulan Kota Balikpapan antara lain pepaya mini, salak, dan nenas. kedepan diharapkan produk-produk unggulan ini dapat menjadi komoditas ekspor sektor petanian.

Selama kurun waktu tahun 2020 sampai dengan 2022, telah dialokasikan anggaran untuk Provinsi Kalimantan Timur total senilai Rp118.012.746.800,00.

Khusus untuk tahun 2022 anggaran Kementerian Pertanian di Provinsi Kalimantan Timur senilai Rp15.032.598.200,00 antara lain berupa bantuan benih padi sebanyak 66.250 kg senilai Rp1.390.750.000,00, bantuan kawasan hortikultura seluas 290 ha senilai Rp2.860.000.000,00, alat dan mesin sektor tanaman pangan sebanyak 91 unit senilai Rp3.681.074.000,00, alat dan mesin sektor hortikultura sebanyak 5 unit senilai Rp755.000.000,00.

Alat dan mesin sektor perkebunan sebanyak 3 unit senilai 169.080.000,00, ternak kambing sebanyak 175 ekor senilai Rp663.794.200,00, sapi sebanyak 120 ekor senilai Rp1.860.000.000,00, ayam sebanyak 6.000 ekor senilai Rp206.700.000,00, perluasan tanaman kelapa senilai seluas 300 ha senilai Rp1.162.200.000,00.

Dan perluasan tanaman lada seluas 50 ha senilai Rp1.045.000.000,00, perluasan kawasan hortikultura pisang, bawang merah, cabai, durian, kelengkeng dan alpukat serta jahe total seluas 290 ha senilai Rp2.860.000.000,00, perluasan kawasan perkebunan kelapa dan kakao total seluas 350 ha senilai Rp2.207.200.000,00.

Share.
Leave A Reply