Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pantai Segara Sari Manggar, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur kembali mengalami abrasi. Salah satu objek wisata pantai paling favorit di Kota Balikpapan ini membutuhkan penanganan secepatnya. Pasalnya, total area pantai yang mengalami abrasi sudah sepanjang hampir 1.000 meter lebih.

Kepala UPT Pantai Segara Sari Manggar Rusliansyah mengatakan, abrasi di Pantai Segara Sari Manggar sudah semakin parah. Setiap tahunnya, area pantai yang terkikis sepanjang 5 meter. Pihaknya, berharap agar segera ada bantuan untuk mengatasi abrasi yang terjadi tersebu.

“Area yang sudah disiring hanya 250 meter, dan di lokasinya hanya berada di sekitar patung beruang madu saja,” jelasnya.

Sementara itu, sambungnya, total panjang garis Pantai Segara Sari Manggar sepanjang 1.800 meter atau 1,8 kilometer.

Rusli mengatakan, Tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan sudah melakukan pengecekan lapangan untuk melihat persiapan penanganan abrasi beberapa waktu lalu.

Bahkan, Tim BWS waktu itu bertemu langsung dengan perwakilan UPT dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar). Rusli menambahkan, pihaknya berharap masalah abrasi cepat tertangani.

“Semoga saja dengan kedatangan Tim BWS ini, masalah abrasi pantai ini bisa cepat ditangani, dan realisasi pembangunan pemecah ombak dapat segera dilakukan,” harapnya.

Dari hasil pengamatan Tim BWS, katanya, untuk mengatasi abrasi Pantai Segara Sari Manggar butuh siring setinggi 1 meter.

Sementara itu, Kepala Disporapar Dortje Marpaung mengatakan, pihaknya sedang melakukan kajian penanganan abrasi pantai. Apalagi Pantai Manggar berhasil mendapat sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 20 Oktober lalu.

Sehingga melihat keberhasilan itu, Disporapar berencana melakukan pembenahan. Selain soal abrasi akan ada pembenahan sarana mendatang untuk pantai yang berlokasi di Balikpapan Timur tersebut.

“Berbenah agar lebih bersih, sarana lengkap. Jadi lebih oke,” jelasnya.

Misalnya ada rencana membuka homestay. Nantinya, kalau sudah rampung dan siap bisa dibuka malam hari untuk menginap.

“Kami akan bersinergi dengan investor sekitar agar pengembangannya bagus, serta pembenahan sarana dan prasarana lain,” ungkapnya.

Dortje menambahkan, pembenahan sumber daya manusia menjadi hal yang tak kalah penting. Wawasan SDM yang mengelola objek wisata mesti ditingkatkan agar pelayanan maksimal.

“Tak bisa berpuas tapi harus berbenah meski dengan segala keterbatasan,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply