Oleh : Kasrani Latief
Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Paser

BULAN Ramadhan di samping diwajibkan berpuasa, setiap muslim diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah. Sementara dalam prospektif ekonomi, banyak pedagang-pedagang yang memperoleh keuntungan memasuki bulan Ramaḍan.

Pedagang yang memang kesehariannya berdagang atau banyak juga warga masyarakat dan mahasiswa yang menjadi pedagang dadakan, mereka pada umumnya berdagang kuliner khas Ramaḍan, pakaian muslim, sembako dan lain sebaginya.

Munculnya pedagang kebutuhan Ramaḍan khususnya ta’jil, Ramaḍan menjadi sebuah simbiosis mutualisme antara pembeli dan pedagang. Pembeli, khususnya yang tidak sempat membuat sendiri karena sibuk bekerja mereka bisa membeli ta’jil sewaktu pulang dari tempat kerja ke rumah masing-masing. Sementara disisi lain, para pedagang berhasil meraup keuntungan dari barang dagangannya.
Idealnya memang pada bulan Ramaḍan umat Islam banyak melakukan ibadah, mengatur atau mengurangi makan dan minum, tetapi pada kenyataannya, justru pada bulan Ramaḍan kebutuhan dan konsumsi meningkat

Dampaknya, biaya hidup pun menjadi membengkak, hal ini juga sebagai dampak kenaikan harga barang yang memang telah menjadi kebiasaan menjelang bulan Ramaḍan, banyak ibu rumah tangga yang mengeluh karena harga-harga kebutuhan pokok naik, sementara konsumsi walau pun bulan puasa tidak berkurang bahkan cendrung meningkat.

Peningkatan konsumsi ini bukan semata-mata didasarkan atas faktor kebutuhan (needs) tetapi lebih kepada meningkatnya faktor keinginan (wants) yang harus dipenuhi dalam rangka euforia menyambut Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Keinginan untuk berbuka dengan variasi menu makanan di setiap harinya, keinginan untuk membeli baju baru sekeluarga, hingga keinginan untuk memiliki gadget, dan lainnya.

Kondisi ini  menyebabkan penjualan terhadap berbagai komoditas seperti makanan, pakaian, hingga gadget meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat, tidak terkecuali di sektor usaha ekonomi kreatif. Para pelaku usaha ekonomi kreatif memiliki cara tersendiri untuk ikut ambil bagian dalam keberkahan selama bulan Ramadhan.

Meningkatnya kebutuhan dan konsumsi warga yang berpuasa dimanfaatkan oleh para pedagang untuk semakin meningkatkan omset dagangannya, bahkan jauh-jauh hari sebelum puasa mereka sudah banyak menyetok barang untuk mengantisipasi kelangkaan barang atau kenaikan harga barang. Tingkat belanja dan konsumsi masyarakat akan semakin meningkat menjelang lebaran, bahkan masyarakat bukan hanya disibukkan dengan urusan ta’jil buka puasa, tetapi disibukkan juga dengan berbagai pernak-pernik kebutuhan lebaran seperti baju lebaran dan kue lebaran, para pedagang biasanya berasal dari pelaku ekonomi kreatif.

Selain tingkat konsumsi meningkat saat, ada juga menjadi teradisi pada sebagian besar masyarakat pulang kembali ke kampung halamannya untuk merayakan hari raya Idul Fitri (Lebaran), perputaran ekonomi akan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Tradisi lebaran ini memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Penyebaran uang yang beredar ke daerah menjadi meningkat. Wisata budaya dan kuliner daerah menjadi salah satu contoh terbukanya peluang ekonomi yang besar di masa liburan hari raya. Ekonomi kreatif menjadi ladang bagi pengusaha daerah dalam meraup peluang di masa mudik lebaran.
Menurut kami perlu disiapkan konsep kedepannya dengan Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui berjualan takjil atau aneka makanan menjelang berbuka puasa, dan kebutuhan lainnya, juga diadakan pagelaran seni kreatif yang diusung setiap hari selama bulan Ramdhan yang membuat suasana Ramadhan di waktu sore semakin ceria dan hangat. Kegiatan ini juga dimaksudkan, selain menjaga ketertiban dalam berjualan takjil dalam satu tempat, sekaligus memberikan hiburan juga memiliki tujuan meningkatkan perputaran uang di masyarakat melalui kegiatan ekonomi kreatif, sehingga dampak inflasi yang biasanya datang menjelang Hari Raya Idul Fitri bisa ditekan.

Pada akhirnya secara keseluruhan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri memberikan suatu keberkahan dan peningkatan ekonomi di Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi kreatif. Hampir seluruh daerah di Indonesia ikut merasakan dampak positif dari terbukanya peluang ekonomi kreatif selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, yang perlu diperhatikan kemudian adalah dalam mempertahankan dan meningkatkan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, tidak hanya saat bulan Ramadhan, namun dapat berlangsung secara kontinyu di bulan-bulan selain Ramadhan.

Mari kita wujudkan pelaku-pelaku ekonomi kreatif yang unggul dan sejahtera dengan Motto “Gerakan Kreatif Menuju Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera)” di Kabupaten Paser, dan Insya Allah akan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional. Selamat menjalankan Ibadah Puasa 1444 H. (Olo manin Aso Buen Siolondo)

Share.
Leave A Reply